PATI - jejaknusantaragroup. com | Banjir yang sejak awal tahun 2024 menggenangi wilayah pertanian di bantaran sungai Silugongonggo tentu menimbulkan banyak kerugian bagi para petani penggarap sawah.
Untuk itu anggota DPRD Pati, Suwarno sesumbar perlu ada perhatian lebih dari pemerintah untuk membantu sektor pertanian yang terdampak banjir.
Pasalnya, Musim Tanam (MT) kedua ini juga terancam gagal dilakukan karena air banjir yang tak kunjung surut. Melihat realita ribuan hektar sawah yang terendam banjir, Suwarno mendesak pemerintah kabupaten Pati untuk segera turun tangan.
"Bagi yang daerah masih tergenang lahan pertaniannya itu dari musim awal pertama hingga sekarang ini hilang, dan tidak bisa Panen bahkan memasuki musim kedua juga tidak bisa tanam," terangnya.
Hilangnya ribuan hektar lahan sawah yang berubah menjadi daerah rawa-rawa ini tentu dikhawatirkan anggota komisi D ini akan berpengaruh terhadap swasembada pangan Kabupaten Pati.
Akan tetapi yang terpenting menurutnya, adalah kondisi warga yang terdampak harus mendapat perhatian lebih. Sebab, pertanian adalah pekerjaan utama masyarakat yang saat ini menjadi korban banjir.
Politikus dari PDIP ini khawatir, jika ekonomi masyarakat lemah. Akan berdampak pada psikologis masyarakat, muncul niatan jahat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
"Selama ini merekam bertani dan tidak bisa bekerja dan mereka butuh makan dan lain sebagainya akhirnya bisa menimbulkan kejahatan, nah ini yang juga perlu diperhatikan terkait dengan kondisi bagi para korban," tandasnya.(red)
0 komentar:
Posting Komentar