PATI – jejaknusantaragroup.com | Selain merusak ribuan hektar sawah. Banjir yang terjadi di Kabupaten Pati pada awal tahun 2024 ini juga merusak infrastruktur pertanian, seperti jalan dan jembatan.
Untuk itu, anggota komisi B DPRD Kabupaten Pati, Dhimas Tole Danutirto meminta agar Pemerintah melalalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) bersama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) memperhatikan sektor ini.
Menurutnya, infrastruktur adalah sektor utama dari keberhasilan perputaran perekonomian masyarakat, khususnya di pedesaan. Oleh karena itu, kondisi jalan atau jembatan yang rusak akibat diterjang banjir bisa segera mendapatkan perawatan dari dinas terkait.
“Ketika banjir, airnya melebihi jembatan. Jadi ketika banjir warga tidak bisa kemana-mana. Kami juga minta kepastian agar nanti perbaikan, bukan berarti hanya iming-iming saja tetapi tidak dilaksanakan,” tegas politisi dari PDI-P ini.
Hal lain yang dinilai oleh legislator asal Kecamatan Sukolilo ini adalah kondisi jembatan yang terlalu rendah, sehingga mudah terendam air banjir.
“Tapi saya minta prioritas itu jembatan. Ketika saya sidak itu saya lihat jembatan terlalu rendah. Saya selaku komisi B, apa yang menjadi usulan warga kami hanya bisa membantu mengingatkan, mengawasi, dan mendorong,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, selain merusak sektor pertanian. Akibat hujan deras yang terjadi pada pertengahan Maret kemarin mengakibatkan jalan alternatif Pati-Grobogan turut Desa Wukirsari Kecamatan Tambakromo serta jalan penghubung antara Desa Tompegunung dan Desa Sumbersoko di Kecamatan Sukolilo mengalami longsor.
Sebagai pihak legislatif, Thole mengaku tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menyerap aspirasi warga untuk kemudian disampaikan ke eksekutif. Sehingga ia berharap usulan ini dapat segera direalisasikan.
0 komentar:
Posting Komentar