PATI - jejaknusantaragroup.com | Sampai saat ini Bangsa Indonesia sedang melawan stunting yang tak kunjung selesai. Bahkan bisa dikatakan, Indonesia dalam darurat stunting. Terkait hal tersebut, Hj. Muntamah, Anggota DPRD Kabupaten Pati mengajak orangtua untuk memberikan makan kepada anak dengan gizi berimbang.
Menurut Muntamah, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar, atau biasa disebut bayi kerdil. “Salah satu persoalannya, adalah pemberian gizi yang harus cukup dan berimbang,” ujar Muntamah.
Anggota DPRD yang duduk di Komisi D ini mengajak masyarakat untuk mengatur pola makan anak dengan gizi cukup. “Makan dengan gizi cukup itu tidak harus mewah, namun kebutuhan gizi harus cukup,” ujar Muntamah kepada Kilasfakta.com.
Menurutnya, dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling ditakutkan, adalah resiko terjadi rendahnya kemampuan anak untuk belajar, bahkan resiko munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak.
“Hal ini yang berpotensi mengganggu masa depan anak. Oleh karena itu, orangtua harus mengantisipasi sedini mungkin agar dapat meminimalisir timbulnya stunting,“ tegas Muntamah.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendorong agar orangtua memperhatikan menu dan pola makan bagi anak. Dijelaskan, ada tiga elemen yang perlu diperhatikan dalam mencegah masalah stunting yakni perbaikan pola makan, pola asuh serta pembenahan sanitasi dan air bersih.
Lebih lanjut, Muntamah berpesan, orangtua harus benar-benar memperhatikan pertumbuhan anak dengan rajin memeriksakan kondisi anak sewaktu-waktu. “Bisa lewat posyandu sebagai langkah pemantauan terhadap perkembangan anak, atau ke dokter keluarga atau tempat-tempat yang melayani kesehatan lainnya,” tutup Muntamah. (Red)
0 komentar:
Posting Komentar