Wisata Religi dan Sejarah, yang bertempat di komplek makam Syeh Djangkung Landoh Kayen pati ini, adalah salah satu kegiatan utama dalam kegiatan Haul. Di mana kegiatan tersebut adalah buka luwur atau pergantian kain kelambu dari makam Syeh Djangkung.
Bersama dengan juru kunci, penyerahan luwur dan gunungan hasil bumi kemudian diserahkan kepada Kepala Desa Kayen untuk kemudian mengelilingi desa untuk dikirabkan.
Kirab sendiri adalah sebuah bentuk doa dan harapan masyarakat untuk keselamatan setahun yang akan datang.
Sosok Syeh Djangkung sendiri adalah seorang murid dan utusan dari Sunan Kalijaga untuk syiar agama Islam di Pati Selatan pada abad ke-15.
Beliau menjadi salah satu tokoh keagamaan berpengaruh di Pati. Bernama asli Saridin, Syeh Djangkung adalah anak dari Sunan Muria dan menghabiskan masa mudanya untuk mendalami ajaran agama Islam bersama para Wali Songo yang lain. Beberapa diantaranya adalah Sunan Kalijaga, Sunan Kudus dan tentunya sang ayah Sunan Muria.
Di masa dewasa Syeh Djangkung lantas dikenal sebagai ahli tasawuf yang cukup berpengaruh.
Sebelum rangkain acara rampung, acara haul Syeh Djangkung ditutup dengan doa bersama dan tahlil dan seperti sebelumnya masyarakat biasanya melakukan nyadran dan tabur bunga di makam. Sementara itu pada kesempatan kali ini nyadran juga dihadiri oleh keluarga Keraton Dra. Koes Moertiyah wandansari M.Pd beserta rombongan.
0 komentar:
Posting Komentar