PATI | Memasuki musim penghujan, nyamuk aedes aegypti akan lebih mudah berkembang biak. Dan ancaman yang sering muncul di tengah masyarakat adalah kasus demam berdarah. Dan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, hingga akhir bulan Februari terdapat 92 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari jumlah tersebut, satu diantaranya sampai meninggal dunia. Menyikapi hal tersebut Muntamah, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati meminta Pemkab segera mengambil tindakan cepat untuk menangani wabah yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat ini.
Terlepas dari peran Pemerintah untuk segera menangani kasus DBD, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa ini juga menghimbau peran aktif dari masyarakat untuk terus menjaga lingkungan juga harus digalakkan. Apalagi di musim penghujan, populasi nyamuk sangat cepat berkembang biak dan untuk menekan perkembangbiakan nyamuk, masyarakat harus rajin menjaga lingkungan, misalnya membersihkan saluran air dan menghindari genangan air di sekitar rumah.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia juga menambahkan bahwa upaya pencegahan akan terus dilakukan agar mampu menekan angka DBD. Antisipasi melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) akan lebih difokuskan dibanding dengan pengasapan atau foging.
Penerapan upaya pemberantasan DBD dapat dilakukan dengan
langkah 3M yaitu Menguras,Menutup dan Mendaur ulang.
0 komentar:
Posting Komentar