TEKAN ANGKA KDRT DENGAN BERDAYAKAN PEREMPUAN




PATI | Data Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) khususnya terhadap perempuan masih menjadi hal serius yang perlu di perhatikan. Dan beberapa kasus KDRT yang terjadi di Kabupaten Pati bahkan dengan korban hingga meninggal dunia menjadi sorotan dari Muntamah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).


Kasus KDRT yang meningkat menjadi kasus pembunuhan bukan hal lumrah yang bisa dianggap sepele. Pihaknya sangat mengutuk dan menyayangkan perilaku KDRT yang sering kali masih terjadi. Muntamah menyampaikan bahwa dalam kasus KDRT pelaku bisa berasal dari siapa saja dan tidak hanya dari pihak suami saja.


Dalam tindakan KDRT yang sering kali terjadi, masyarakat juga perlu menyadari dan mengetahui bahwa KDRT adalah juga bentuk tanggung jawab setiap anggota keluarga. Terkait kesadaran hukum yang rendah, yang menjadi korban bisa satu keluarga dan sangat miris jika pelakunya juga dalam satu keluarga itu.


Sementara itu pemerintah diharapkan memberikan dukungan anggaran untuk mengintensifkan sosialisasi dan edukasi penghapusan KDRT yang perlu ditingkatkan. Dan di sisi lain Pemerintah juga perlu lebih memberikan dukungan untuk memberdayakan perempuan agar memiliki nilai tawar (bargaining) sehingga lebih mampu menghindari terjadinya KDRT dalam rumah tangganya. Mengingat sebagian besar faktor pemicu KDRT adalah masalah ekonomi.


Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga aktivis di Fatayat NU ini berharap ada sinergi dari jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk lebih intensif memberikan sosialisasi edukasi dalm upaya penghapusan KDRT di Kabupaten Pati.

About Redaksi

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.