PATI | Salah satu hal yang patut kita soroti bersama adalah rendahnya gaji guru wiyata atau honorer yang mengabdi pada sekolah atau lembaga pendidikan di masyarakat. Dan saat ini itu menjadi perhatian khusus dari salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Maesaroh.
Sebagai sosok yang bertugas mulia mencerdaskan kehidupan bangsa, Maesaroh berpendapat seharusnya guru bisa mendapatkan penghidupan yang lebih layak dan terjamin. Namun fakta yang terjadi di lapangan justru sebaliknya, dimana gaji guru wiyata masih jauh dari kata layak. Dan sebagai wakil rakyat Maesaroh sering mendapatkan aspirasi dari para guru yang mengeluhkan rendahnya gaji guru.
Problem rendahnya gaji guru wiyata seperti tidak ada habisnya dan belum menemukan solusi yang menggembirakan. Dan untuk itu perlu dipikirkan bagaimana caranya agar para guru yang telah lama mengabdi memiliki kehidupan yang lebih sejahtera.
Sementara itu pada tahun 2023, wakil rakyat asal Kecamatan Jakenan ini juga menyampaikan bahwa ada bantuan untuk guru honorer dari pemerintah pusat yang patut di syukuri. Dan beberapa waktu lalu pihaknya juga sudah menghabiskan anggaran sebanyak Rp 12 Miliar untuk meningkatkan beberapa gaji guru.
Untuk nasib para guru kedepannya, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap siapapun presiden yang terpilih di Pilpres 2024 nanti bisa lebih memiliki komitmen untuk membantu mensejahterakan para guru tidak hanya dari sekolah negeri saja tetapi juga guru madrasah dan yayasan.
0 komentar:
Posting Komentar