Menurut Sukarno, kedua PG ini
sangat potensial untuk mendukung program pemerintah dalam mandiri gula.
Mengingat PG tinggalan Pemerintah Kolonial Belanda di masa penjajahan ini,
mampu memperkaya negeri Belanda di masa lampau.
Selain dalam proses
produksi, anggota DPRD ini juga menyarankan agar kedua pabrik gula tersebut mengoptimalkan luasnya perkebunan tebu, untuk menghasilkan gula dengan kualitas terbaik.
“Potensi untuk penambahan luasan juga harus dibarengi peningkatan kualitas tanaman tebu tersebut. Sehingga data lebih valid untuk luasan ideal yang dibutuhkan,” ucapnya.
Menurutnya, harus ada
keseimbangan antara tanaman milik petani dengan milik perusahaan, sehingga
kesejahteraan masyarakat Pati dapat merata.
“Penambahan luasan
jangan sampai menghilangkan komoditas pertanian lainnya. Dikhawatirkan ini akan
terjadi kelangkaan di komoditas pertanian yang selama ini sudah di tanam
petani,” pungkas beliau.
0 komentar:
Posting Komentar