PATI |Gencarnya penanaman mangrove sangat efektif dalam meminimalisir kemungkinan terjadinya abrasi dan banjir rob khususnya di kawasan pesisir pantai yang ada di Kabupaten Pati.
Dan perihal tersebut juga menjadi fokus utama dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Sukarno yang menyoroti pengikisan pantai di kawasan Pati utara.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati juga mencatat bahwa dampak abrasi pantai lebih spesifik di Kecamatan Dukuhseti, Tayu dan Margoyoso. Dan untuk itu dihimbau bentuk upaya penyelamatan daerah pesisir dari abrasi bisa dilakukan dengan memaksimalkan hutan magrove.
Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas tersebut di daerah pasang surut. Hutan mangrove atau yang sering disebut hutan bakau merupakan sebagian wilayah ekosistem pantai yang mempunyai karakter unik dan memiliki kekayaan hayati. Dan tanpa kita sadari hutan mangrove memiliki banyak manfaat secara langsung dan tidak langsung yang sangat bermanfaat bagi kita dan bisa menjadi sumberdaya alam suatu saat nanti. Mangrove memiliki manfaat dan kegunaan yang mampu memberikan masukan tambahan pendapatan daerah jika lokasi mangrove dijadikan kawasan wisata yang akan meningkatkan taraf hidup ekonomi warga pesisir.
Sukarno yang juga Ketua Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) tersebut menyatakan bahwa setidaknya terdapat dua metode mencegah abrasi di daerah pesisir. Antara lain melalui konstruksi fisik dengan pembangunan bronjong batu di tepi pantai atau metode alternatif lainnya yaitu dengan penanaman mangrove.
Dengan segala manfaat yang bisa diambil dari hutan mangrove, sudah menjadi kewajiban untuk masyarakat dan pemerintah ambil bagian demi pelestarian hutan mangrove. Semuanya hanya bertujuan untuk pelestarian lingkungan terhadap hutan mangrove dan mengantisipasi timbulnya bencana dari pengikisan pantai di daerah pesisir.
0 komentar:
Posting Komentar