WISATA EDUKASI YUTAKA FARM
PATI | Berawal dari kecintaan akan tanaman, awal tahun 2017 menjadi langkah pertama Andi Lestari Budiharso SP untuk mengembangkan bibit pertanian tidak hanya sekedar menjadi hobby. Dan di tahun 2018 lahirlah nama Yutaka Farm buah inovasi dari pemikiran untuk mengkolaborasi pembudidayaan bibit tanaman dengan hal-hal lain yang lebih kekinian.
Yutaka Farm bisa di temui di Desa Pasucen Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati Jawa Tengah. Menurut sang pemilik, Yutaka Farm sendiri diartikan “Kemakmuran Pertanian”. Dan hal tersebut tidaklah berlebihan jika melihat Yutaka Farm terbukti mampu menunjukkan eksistensinya. Walaupun di tahun 2019 saat pandemi covid-19, Yutaka Farm juga mengalami imbas yang sangat terasa, namun hal tersebut justru memacu Yutaka Farm untuk bermanuver dengan mengambil langkah-langkah strategis lain, diantaranya lebih mengembangkan pembibitan tanaman dan menciptakan edukasi membuka kelas pendidikan lingkungan untuk anak dan budidaya tanaman. Pengembangan edukasi lingkungan, dan tanaman yang mampu berintegrasi dengan olahan makanan dan minuman yang sehat juga diwujudkan dengan adanya Yutaka Food.
Yutaka Farm terus berinovasi dan mengembangkan sayap dengan mengikuti trend yang ada. Destinasi wisata edukasi di Yutaka Farm dilengkapi dengan spot swafoto yang instagramable ala Negeri Sakura Jepang. Disulap dengan nuansa Jepang yang sangat kental, para pengunjung disuguhkan pemandangan dari kebun seluas 2 ribu meter persegi dengan 200-an aneka jenis bunga, sayuran dan bibit buah lengkap dengan tulisan kanji, samurai, dan alat musik serta payung khas Jepang. Wisatawan juga berkesempatan berfoto dengan menggunakan baju kimono asli dari Jepang.
Mengingat belum banyak wisata serupa, Yutaka Farm berharap akan ada lebih banyak wisata edukasi di Kabupaten Pati. Karena wisata edukasi dirasa penting sebagai salah satu bentuk kampanye sadar lingkungan di tengah isu pemanasan global. Hal ini juga sekaligus untuk menyadarkan masyarakat. Kedepan Yutaka Farm berharap Dinas Kepemudaan dan Olahraga Dinporapar Pati terus membantu mendorong untuk meningkatkan pengembangan mutu SDM dalam bentuk pelatihan.
[19/3 12.49] adif loksadho: WeDe COLLECTIONS, GIANT FLOWER JADI ANDALAN
PATI| Berawal dari pemikiran sederhana, bagaimana caranya tetap produktif menghasilkan pundi-pundi rupiah tanpa harus bekerja keluar rumah, membuat Silviani mendirikan WeDe Collections. Dimulai dari tahun 2014 Silviani memulai merintis dengan mengawali membuat kerajinan bunga dari kain yang didapat dari serpihan kain perca yang diperoleh dari sisa hasil produksi yang didapat daritempat lain. Produk-produk kerajinan bunga yang awal dibuat adalah bunga untuk hiasan jepit rambut, bandana atau bros dan asesoris.
WeDe Collections bisa dikunjungi di RT 005 RW 002 Dukuh Mrican Desa Karanglegi Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah. Saat ini WeDe Collections lebih banyak memproduksi Giant Flower, yang kerap kali dipesan untuk kebutuhan property dekorasi atau fotografi. Sementara itu di tahun 2020 di tengah pandemi covid-19, WeDe Collections pun tidak luput dari imbasnya. Dan Silviani kemudian mencoba fokus pada pembuatan video konten tutorial kerajinan yang ditayangkan di channel youtube miliknya. Awal video yang diproduksi adalah tutorial bunga dari klobot jagung yang bisa dimanfaatkan untuk bunga sebagai hiasan mahar atau kotak hantaran pernikahan. Dan gebrakan WeDe Collections diawali di tahun 2021 ketika ada seorang fotografer dari daerah Baturaja mencoba memesan 5 buah Giant Flower. Dan hingga saat ini pemesanan Giant Flower berkembang pesat mencapai rata-rata 100-150 pcs Giant Flower per bulan. Pesanan sering kali datang dari pengusaha Wedding Organaizer baik lokal bahkan luar negeri. Pemesan Giant Flower sudah tercatat datang dari Kalimantan, Sumatra, Papua dan Sulawesi. Dan untuk luar negeri sampai ke Brazil, Kuwait, Malaysia, Kanada dan angka pemesanan tertinggi datang dari Arab.
WeDe Collections berharap untuk kedepan, mampu lebih banyak menginovasi produk dan mempunyai cabang galery. Dan mampu menembus pasar luar negeri melalui marketplace Ali Baba dan semacamnya. Sementara itu Dinas Kepemudaan dan Olahraga Dinporapar Kabupaten Pati diharapkan juga akan terus memberi support untuk pelaku UMKM untuk sering melakukan pameran. Dan bagi teman-teman sesama pengrajin semoga tetap bersemangat dan bisa saling bersinergi. Untuk yang ingin belajar membuat Giant Flower bisa mengundang Silviani untuk datang ke tempat pelatihan atau langsung datang ke galery. Dan silahkan subscribe di channel yuotube rumah kembang WeDe Collections atau Giant Flower.
0 komentar:
Posting Komentar