DARI RINTISAN, MAKAM SUNAN NGERANG MENUJU DESA WISATA BERKEMBANG
Beberapa desa di Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah, memiliki sejumlah destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu desa tersebut adalah desa Pekuwon Kecamatan Juwana, Pekuwon merupakan desa yang kecil dengan jumlah penduduk yang padat. Desa ini merupakan desa semi modern. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan dan petani. Beberapa hal menarik yang terdapat di desa Pekuwon salah satunya terdapat Kompleks suaka purbakala Makam atau punden Sentono. Ini merupakan peninggalan sejarah yang cukup penting di Kabupaten Pati. Terdapat makam berbagai tokoh-tokoh penting dalam sejarah Pati dan sejarah kerajaan Jawa pada umumnya. Antara lain Sunan Ngerang, Bupati Pati pertama dan kedua dan tokoh terkenal lainnya.
Berkesempatan menjumpai juru kunci Makam Punden Sentono Pekuwon, Ahmad Subardi menjelaskan sejarah panjang tentang silsilah dan tokoh-tokoh berpengaruh yang dimakamkan disana secara turun temurun mewarisi cerita-cerita sejarah yang berkaitan dengan makam sentono. Destinasi wisata religi Ki Ageng Ngerang di Pekuwon Juwana memiliki potensi dan daya tarik wisata religi yang cukup besar, dikelola dengan baik dan menerapkan unsur tujuh Sapta Pesono yaitu : aman, tertib, bersih, indah, sejuk, ramah dan kenangan.
Nama lengkap Ki Ageng Ngerang adalah Syekh Ronggo Joyo yang merupakan putra dari seorang ulama besar Syekh Maulana Maghribi. Beliau merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW ke-26. Beliau menikah dengan Nyai Ageng Ngerang yang merupakan keturunan bangsawan Kerajaan Majapahit. Ki Ageng Ngerang menyebarkan agama Islam di sekitar Juwana, Lereng Muria dan di Lereng Pegunungan Kendeng di Pati Selatan. Di komplek makam juga ditemukan randu alas yang merupakan pohon randu besar yang berusia sangat tua, sebagai pelindung makam Sentono dan konon dijadikan juga sebagai penunjuk musim bagi para petani. Saat musim kemarau datang, maka pohon ini akan menggugurkan semua daunnya ketika musim hujan tiba maka akan tumbuh kembali daunnya.
Sementara itu ditemui secara terpisah, Kepala Desa Pekuwon, Masripah. Desa Pekuwon sekarang sudah masuk dalam kategori Desa Wisata Religi Sunan Ngerang, dan memperoleh SK Desa Desa Wisata Religi pada tanggal 30 Mei 2022 dari 12 desa yang diajukan. Kepala Desa Pekuwon mengatakan Kelompak Sadar Wisata Pokdarwis bersama Yayasan Makam Sunan Ngerang terus berupaya untuk mengembangkan wisata religi ini, baik dari segi infrastruktur dan semua pelayanan kepada para peziarah yang datang. Terus menambah dan menyempurnakan fasilitas yang sudah ada dari mulai tempat parkir, toilet umum hingga mushola. Apalagi mengingat jumlah peziarah dan wisatawan yang terus meningkat ketika hari libur, bahkan Desa Wisata Pekuwon sudah dikunjungi oleh peziarah asing. Masripah juga berharap semoga Desa Pekuwon mampu menuju sebagai desa wisata berkembang mengingat saat ini masih berstatus sebagai desa wisata rintisan. Masripah berharap Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pati terus mendukung dari semua lini dan mudah-mudahan Desa Wisata Religi Pekuwon kedepannya semakin lengkap dengan didirikan penginapan untuk para peziarah dan disediakan kios UMKM untuk bersinergi dengan para pelaku ekonomi kreatif yang bisa menambah meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga yang otomatis akan menaikkan mutu sumber daya manusianya.
Yang menarik perhatian di Desa Wisata Pekuwon adalah keberadaan vihara Budha yang letaknya tidak jauh dari komplek makam. Vihara Vidyaloka Pekuwon sendiri diresmikan pada 1 Januari 2011. Di Desa Wisata Pakuwon para wisatawan tidak hanya melihat kekayaan alam yang membungkus kisah sejarah tapi sekaligus diajarkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
0 komentar:
Posting Komentar