CURHATAN GURU HONORER KE DPRD





PATI | Anggota Komisi D DPRD Pati, Maesaroh menyoroti masih rendahnya gaji guru di Indonesia, khususnya guru honorer.


Banyak guru honorer yang sosoknya adalah sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dan yang berperan mencerdaskan bangsa, justru mendapatkan penghidupan yang belum layak dan tidak terjamin. Dan untuk itu Maesaroh wajib ikut menyelesaikan permasalahan gaji guru honorer.


Sementara itu pihaknya juga sering kali menerima curhatan dari para guru honorer ketika menyerap aspirasi masyarakat yang mengeluhkan gaji jauh dari angka layak. Maesaroh mencontohkan misalnya yang pendidikan formal saja kesejahteraannya masih kurang. Dan DPRD sering melayangkang protes ke Dinas Pendidikan (Disdik) karena para pengajar hanya mendapatkan gaji sebesar tiga ratus ribu rupiah. Dan angka tersebut belum bisa ditingkatkan. Dengan angka sekecil itu untuk membayar biaya listrik saja mungkin masih kurang. Dan ironisnya itu terjadi pada guru yang sudah mengajar lebih dari sepuluh tahun. Tidak hanya terjadi di sekolah negeri, guru di madrasah atau mengaji juga tidak mendapatkan upah yang layak.


Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga sangat mengkhawatirkan kondisi gaji guru karena curhatan seperti ini bukan hanya di sekolah negeri tetapi juga di yayasan pendidikan. Pihaknya akan terus berupaya mendorong mencari solusi yang terbaik dan berharap pada hasil Pilpres beberapa waktu lalu, siapapun yang terpilih akan lebih memikirkan kesejahteraan para guru untuk kedepannya.

About Redaksi

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.