PATI | Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Termasuk di Kabupaten Pati. Banjir seolah menjadi tamu tak diundang yang setiap tahun muncul menerjang di beberapa titik di Pati. Dan untuk disadari bersama bagaimana cara kita mengantisipasi bencana banjir tersebut.
Dan disampaikan oleh Joni Kurnianto yang juga sebagai Wakil Ketua 1 DPRD Pati yang terus mengingatkan bahwa salah satu faktor banjir adalah sampah yang menyumbat sungai sehingga aliran air menjadi mampet.
Jika dilihat dari pengertiannya, banjir memang fenomena alam yang terjadi dikawasan yang banyak dialiri aliran sungai. Sedangkan secara sederhana, banjir bisa diartikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi di kawasan tersebut. Terjangan banjir bisa diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan aliran air. Namun terkadang banjir bisa datang tiba – tiba dari angin badai atau kebocoran tanggul atau sungai yang biasa disebut banjir bandang. Dari semua aspek, kita bisa mulai berfikir untuk ikut bertanggung jawab atas bencana banjir yang setiap tahun menerjang sebagian Kabupaten Pati.
Sementara itu dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati tercatat banjir melanda beberapa desa di kawasan Pati Selatan beberapa waktu lalu. Dan untuk mengupayakan langkah antisipasi terjadinya banjir, alangkah baiknya kita bisa lebih memahami bahwa terlepas apakah banjir terjadi karena sebuah fenomena alam atau tidak, kita sebagai manusia yang bertanggung jawab atas alam dan kelestariannya harus mulai sadar untuk menjaganya.
Selain tidak membuang sampah di sungai, masyarakat sebaiknya tidak membangun rumah di sepanjang bibir sungai. Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi harus mulai dipikirkan. Mengembalikan fungsi sungai dan menjaga aliran sungai juga perlu dilaksanakan dengan langkah penghijauan dengan menanam pohon yang perakarannya mampu mengikat air seperti pohon aren, bambu dan lain – lain.
0 komentar:
Posting Komentar