SOLUSI UNTUK PENURUNAN JUMLAH SISWA









PATI | Salah satu indikator penting dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang berkwalitas. Hal tersebut disampaikan oleh Suwarno selaku Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati. Dan menyikapi soal pelayanan fasilitas kesehatan (faskes) Suwarno kerap menerima keluhan dari masyarakat tentang faskes yang kurang mendukung. 


Anggota komisi D tersebut juga mengisahkan ada keluhan dari masyarakat yang merasa ada perbedaan pelayanan sebuah rumah sakit bagi masyarakat yang memiliki jabatan dan masyarakat biasa. Apalagi untuk masyakarat yang berobat gratis, seharusnya tidak ada perbedaan pelayanan. Berangkat dari contoh kasus tersebut harusnya sudah bisa menjadi acuan untuk pemerintah ikut mendorong dan mendesak tiap rumah sakit yang ada di Kabupaten Pati mampu meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap pasien.


Apalagi teknologi dan perkembangan ilmu harusnya bisa menjadi langkah inovasi di bidang kesehatan sehingga mampu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Sementara itu Politikus PDI-P ini juga mengatakan bahwa indikator penting dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat sangat berkaitan dengan mutu fasilitas kesehatan yang ada. Apalagi sesuai dengan tema untuk Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat, sudah semestinya segera dapat diterapkan ke semua rumah sakit untuk terus berupaya memperbaiki mutu pelayanan kesehatan secara profesional.

PATI | Regrouping,merupakan usaha penyatuan dua unit sekolah atau lebih menjadi satu kelembagaan (institusi) sekolah dan diselenggarakan dalam satu pengelolaan. Dan menurut Muntamah selaku Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, regrouping merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi penurunan jumlah siswa di beberapa daerah.


Berkurangnya siswa di sejumlah sekolah bisa disebabkan oleh berbagai aspek. Sebagai solusi, Muntamah mengatakan regrouping bisa dilakukan terutama didaerah perkotaan yang berdekatan dengan sekolah negeri lainnya. Karena melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan jumlah siswa yang terbatas akan menjadi sia-sia. Regrouping bisa dilakukan dengan syarat jarak di antara masing-masing sekolah tidak terlalu jauh dan aksesnya tidak terisolir. Sehingga sekolah-sekolah yang kekurangan siswa bisa menginduk ke sekolah lain.


Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menambahkan bahwa penggabungan sekolah bisa dilakukan agar pengelolaan sekolah untuk peningkatan mutu dapat berjalan dengan baik serta daya saing siswa bisa lebih berkembang.

About Redaksi

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.