PATI | Tingginya resiko gagal panen disaat musim kemarau, membuat sejumlah petani padi rawan terancam kerugian. Dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Nur Sukarno pun menyarankan untuk para petani sementara beralih ke tanaman hortikultura.
Menghadapi musim kemarau panjang, tanaman palawija bisa dijadikan pilihan karena tanaman tersebut tahan terhadap musim kemarau panjang. Sukarno mengkhawatirkan jika memaksakan menanam padi di musim kemarau panjang, para petani akan terancam merugi. Pasalnya dalam musim kemarau panjang biasanya sumber pengairan untuk sawah pasti akan terkendala karena sungai-sungai yang mengering. Dan stok air di waduk bisa dipastikan menyusut.
Sementara itu Sukarno menambahkan bahwa jika para petani hanya mengandalkan pengairan dari sumur bor yang dipasang sendiri dan setiap petani tidak bisa memilikinya, karena untuk membuat sumur bor juga membutuhkan biaya yang besar. Dan hal tersebut pasti akan menjadi kendala buat para petani mencari pengairan untuk sawah karena sungai juga mengering.
Politisi dari Partai Golongan Karya ini juga mengungkapkan bahwa musim kemarau yang akan terjadi di bulan Mei hingga Oktober nanti disikapi dengan baik oleh petani dengan beralih dulu ke tanaman hortikultura dan palawija yang dinilai tidak terlalu membutuhkan banyak air.
0 komentar:
Posting Komentar